Kamis, 21 Mei 2009

Latar Belakang

LATAR BELAKANG BERDIRINYA
YAYASAN HAJJAH SITI KHADIJAH

Kelahiran Yayasan Hajjah Siti Khadijah, tidak mungkin terlepas dengan rasa keprihatinan yang sangat mendalam terhadap kondisi ummat Islam umumnya dan Padang Sibusuk khususnya. Pada tahun 1991, pada saat itu adalah puncak kejayaan Orde Baru, dimana ummat tidak bebas mengekspresikan ketaatannya kepada agama karena keharusan berazaskan pancasila. Kondisi ini telah memandulkan Alam Minangkabau dari melahirkan putra-putra terbaiknya di bidang agama maupun politik. Pada abad ke 20 kondisi Alam Minangkabau merupakan perintis di kedua bidang ini, namun setelah kemerdekaan justru telah menyusutkan posisinya pada posisi yang sangat memprihatinkan.
Yayasan Hajjah Siti Khadijah yang berkonsentarasi pada Pendidikan, Keagamaan, kemanusiaan dan social mencoba menjawab tantangan ini dengan mendirikan TK Al-Qur’an. Pada tahun 1999 atas pemintaan wali murid TK Al-Qur’an dan masyarakat serta pihak terkait didirikanlah sekolah setingkat SD yaitu Madrasah Ibtidaiyah Unggul Terpadu (MIUT), Namun perjuangan tidak sampai di situ, pada awal tahun 2007 ini Nama MIUT Diganti menjadi SD.IUT (Sekolah Dasar Islam Unggul Terpadu) sejalan dengan didirikan lagi Sekolah Menengah Pertama Islam Unggul Terpadu (SMP.IUT).
1. Play Group Islam (PGI –YHSK)
Play Group Islam Yayasan Hajjah Siti Khadijah Padang Sibusuk berdiri pada tahun 2007 bersamaan dengan beririnya SMP.IUT – YHSK. Diawal tahun berdirinya PGI mempunyai murid sebanyak 30 orang dan sudah memiliki beberapa prestasi, baik itu tingkat kecamatan maupun tinggkat Kabuaten Sawahlunto/Sijunjung
2. TK Al-Qur’an
Taman Kanak-kanak Al-Qur’an Yayasan Hajjah Siti Khadijah didirikan pada tahun 1991 dengan perserta didik berasal dari daerah sekitar Nagari Padang Sibusuk dalam kabupaten sawahlunto/Sijunjung. TK Al-Quran ini boleh dikatakan sebagai motor lahirnya TK Iqra’ (Metoda Iqra’) di Sumatera Barat, terbukti dengan lulusan pertama di Wisuda oleh Bapak Gubernur Azwar Anas di Padang.
3. MIUT (Madrasah Ibtidaiyah Unggul Terpadu)
Madrasah Ibtidaiyah Unggul Terpadu ini lahir diawali adanya permintaan wali murid, masyarakat sebagai lanjutan dari TK Al-Qur’an yaitu pada tahun 1999 dengan peserta didik 12 orang plus 3 orang tenaga pengajar. Melihat sepak terjang MIUT ini pada tahun kedua berdiri peminat melonjak menjadi 3 kali lipat. Alhamdulillah sampai saat ini pada tahun kedelapan telah melepas lulusan 2 angkatan/periode. Berkat kerjasama Kepala, Majelis Guru serta Masyarakat/walimurid MIUT mendapat peridiket terbaik NEM EBTANAS untuk tingkat Kecamatan dan salah satu dari yang terbaik di Kabupaten Sawahlunto/Sijunjung.
Berbicara tentang prestasi, cukup banyak prestasi akademik yang yang diraih, baik di tingkat Kecamatan maupun di tingkat Kabupaten. Alhamdulillah sudah diperhitungkan pada tingkat propinsi. Insyah Allah kedepan akan berbicara pada tingkat Nasional, Amin. Pada tahun Pelajaran 2007/2008 MIUT menganti Nama menjadi SD.IUT dengan membuka 2 (dua) lokal untuk kelas I (IA & IB) karena mengingat banyaknya peminat. Dan jumlah murid dari kelas I sampai kelas VI sekarang adalah 209 orang. terbanyak di Kecamatan Kupitan dan lima besar di Kabupaten Sawahlunto/Sijunjung.
4. SMP.IUT (Sekolah Menengah Pertama Islam Unggul Terpadu)
Lahirnya SMP.IUT ini tidak jauh berbeda dengan lahirnya TK dan MIUT yaitu atas permintaan masyarakat/Wali murid serta tuntutan Departemen Pendidikan nasional (Wajib belajar 9 tahun) dalam hal ini Sekolah Satu Atap (SSA). Yayasan Hajjah Siti Khadijah mencoba mengawali dan memulai tuntutan ini. Terbukti pada awal tahun 2007 SMP.IUT didirikan dan telah dimulai kegiatan belajar mengajar dengan 6 orang tenaga pengajar yang sudah lulus uji kompetensi dan dari berbagai disiplin ilmu. Mengawali kegiatan PBM pada tahun 2007 ini peserta didik sebanyak 12 orang, sama persis dengan jumlah murid MIUT waktu pertama kali difungsikan. Mudah-mudahan SMP.IUT ini menyamai bahkan menandingi langkah dan kiprah MIUT/SD.IUT. Insyah Allah

Terhakhir kesemua itu tidak lepas dari ciri keislaman ( Islam Unggul terpadu) yaitu terpadu antara Akhlaq, Iman dan Taqwa, Iman dan Teknologi, sehingga lahir sebuah motto “ MEMBINA AKHLAQ, MERAIH PRESTASI” Semoga apa yang menjadi cita-cita dan harapan Yayasan terwujud tentunya dengan bantuan semua pihak terutama Pemerintah. Amin.

Tidak ada komentar: